Proyek Penghancuran Blok Batu Beton Zhejiang
Waktu rilis: 27-07-2024
Proyek Blok Batu Beton Zhejiang: Perjalanan Baru yang Ramah Lingkungan untuk Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun. Sebagai provinsi dengan pembangunan ekonomi yang aktif, Zhejiang memiliki aktivitas konstruksi yang sering dan jumlah sampah konstruksi yang terus meningkat. Sampah tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk kelebihan beton selama proses konstruksi, sampah yang dihasilkan dari pembongkaran bangunan lama, dan sampah yang dihasilkan dari perawatan dan dekorasi bangunan.
Menurut statistik yang tidak lengkap, skala limbah konstruksi yang dihasilkan setiap tahun di Provinsi Zhejiang sangat besar, mencapai lebih dari 150 juta ton. Limbah konstruksi ini tidak hanya jumlahnya sangat banyak, tetapi juga menimbulkan bahaya yang serius.
Sejumlah besar limbah konstruksi menumpuk tanpa pandang bulu, menempati sumber daya lahan yang berharga. Dihitung pada ketinggian 5 meter, setiap 10.000 ton limbah konstruksi menempati sekitar 2 hektar, membuat sumber daya lahan yang sudah langka menjadi semakin langka.
Limbah konstruksi juga dapat menimbulkan pencemaran serius terhadap lingkungan selama proses penumpukan dan pembuangan. Zat-zat berbahaya di dalamnya dapat menyusup ke bawah tanah, mencemari tanah dan air tanah, memengaruhi keseimbangan ekologi dan keamanan air minum penduduk. Sementara itu, debu dan pasir yang dihasilkan selama pembuatan dan pengangkutan limbah konstruksi merupakan sumber penting partikulat yang dapat terhirup di udara, yang berdampak negatif pada kualitas udara.
Selain itu, penumpukan sampah konstruksi yang tidak teratur juga dapat menimbulkan bahaya keselamatan seperti tanah longsor, yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda penduduk sekitar.
Menghadapi situasi yang demikian parah, pelaksanaan proyek penghancuran limbah konstruksi sangatlah diperlukan. Dengan menghancurkan dan memproses limbah konstruksi, limbah tersebut diubah menjadi sumber daya yang dapat digunakan kembali seperti agregat daur ulang, batu bata daur ulang, dll., sehingga tercapai daur ulang sumber daya. Sementara itu, pengolahan dengan penghancuran dapat mengurangi volume limbah konstruksi, menurunkan biaya transportasi dan pemrosesan, serta mengurangi tekanan lingkungan.